Pentingnya Akuntansi Lingkungan Bagi Perusahaan

Topik : Peranan Akuntansi Manajemen Lingkungan Bagi Perusahaan
Judul : Pentingnya Akuntansi Lingkungan Bagi Perusahaan

I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dewasa ini perusahaan-perusahaan maupun organisasi sedang gencar membicarakan mengenai akuntansi manajemen lingkungan. Konsep akuntansi manajemen lingkungan disebut-sebut perlu di terpkan dalam suatu system yang dijalankan suatu perusahaan atau organisasi karena konsep ini sangat berkaitan dengan kondisi lingkungan sekarang ini, selain untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
Lalu apa yang dimaksud dengan akuntansi manajemen lingkungan? Apa saja tujuan dari konsep akuntansi lingkungan? Dan apa saja fungsi dan peranan bagi perusahaan?
Pada penulisan ini akan dibahas mengenai pertanyaan-pertanyaan diatas.

2. RUMUSAN MASALAH
Agar pembahasan dalam penulisan ini lebih terfokus pada judul dan tema maka saya telah menetapkan beberapa rumusan masalah. Berikut ini adalah rumusan masalah dalam penulisan ini:
a. Apa tujuan konsep akuntansi lingkungan?
b. Apa saja fungsi dan peran akuntansi manajemen lingkungan?

3. TUJUAN
Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk membahas dan mengetahui seberapa penting penerapan system akuntansi manajemen lingkungan bagi perusahaan. Selain itu penulisan ini juga diharapkan dapat memberi pemahaman yang lebih luas bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya dan juga bisa bermanfaat bagi kita semua.

II. LANDASAN TEORI
a. Akuntansi Manajemen Lingkungan
Sebelum membahas lebih jauh mengenai judul diatas, ada baiknya kita memahami arti dari akuntansi manajemen lingkungan. Konsep akuntansi manajemen lingkungan memiliki beberapa nama lain namun memiliki definisi yang sama, diantaranya adalah akuntansi linhkungan atau akuntansi biaya lingkungan, atau akuntansi biaya penuh, atau penilaian biaya keseluruhan, dan sebagainya.
Konsep akuntansi manajemen lingkungan atau akuntansi lingkungan sebenarnya sudah mulai berkembang sejak tahun 1970-an di Eropa. Pesatnya perkembangan konsep ini didasarkan pada banyaknya tekanan dari lembaga-lembaga bukan pemerintah, serta meningkatnya kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat luas yang mendesak agar perusahaan-perusahaan menerapkan pengelolaan lingkungan bukan hanya kegiatan industry demi bisnis saja. Namun sampai dengan pertengahan tahun 1990-an konsep atau kata ini tidak banyak terdengar termasuk di Jepang. Pada pertengahan tahun 1990-an komite standar akuntansi internasional (the international accounting standards committee/IASC) mengembangkan konsep tentang prinsip-prinsip akuntansi internasional. Termasuk didalamnya pengembangan akuntansi lingkungan dan audit hak-hak asasi manusia. Disamping itu, standar industry juga semakin berkembang dan auditor professional seperti the American Institute of Certified Public Auditors (AICPA) mengeluarkan prinsip-prinsip universal tentang audit lingkungan (environmental audits).
Pada tahun 1999 Badan Lingkungan Hidup Jepang (The Environmental Agency/MOE) mengeluarkan panduan akuntansi lingkungan (environmental accounting guidelines) pada bulan Mei tahun 2000. Panduan ini kemudian disempurnakan lagi pada tahun 2002 dan 2005.
Istilah akuntansi lingkungan mempunyai banyak arti dan kegunaan. Akuntansi lingkungan dapat mendukung akuntansi pendapatan, akuntansi keuangan maupun bisnis internal akuntansi manajerial. United States Environmental Protection Agency menjelaskan bahwa istilah akuntansi lingkungan dibagi menjadi dua dimemsi utama. Pertama, akuntansi lingkungan merupakan biaya yangt secara langsung berdampak pada perusahaan secara menyeluruh (dalam hal ini disebut dengan istilah ‘biaya pribadi’). Kedua, akuntansi lingkungan juga meliputi biaya-biaya individu, masyarakat maupun lingkungan suatu perusahaan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Akuntansi manajemen lingkungan umumnya digunakan untuk menyediakan informasi dalam pengambilan keputusan suatu organisasi, walaupun informasi dihasilkan untuk tujuan yang lain, seperti pelaporan eksternal. United States Environmental Protecting Agency (USEPA) menjelaskan akuntansi manajemen lingkungan sebagai suatu proses “proses pengidentifikasian, pengumpulan dan penganalisisan informasi tentang biaya-biaya dan kinerja untuk membantu pengambilan keputusan organisasi”.
The Intenational Federation of Accountants (1998) mendefinisikan akuntansi manajemen lingkungan sebagai pengembangan manajemen lingkungan dan kinerja ekonomi seluruhnya serta implementasi dari lingkungan yang tepat-hubungan system akuntansi dan praktik.

III. PEMBAHASAN
a. Tujuan Konsep Akuntansi Manajemen Lingkungan
Tujuan dari akuntansi lingkungan adalah untuk meningkatkan jumlah informasi relevan yang dibuat bagi mereka yang memerlukan atau dapat menggunakannya. Tujuan lain dari pentingnya pengungkapan akuntansi lingkungan berkaitan dengan kegiatan-kegiatan konservasi lingkungan oleh perusahaan maupun organisasi lainnya yaitu mencakup kepentingan organisasi public dan perusahaan public yang bersifat lokal. Disamping itu, maksud dan tujuan dikembangkannya akuntansi lingkungan antara lain meliputi:
1. Akuntansi lingkunga merupakan sebuah alat manajemen lingkungan.
2. Akuntansi lingkungan sebagai alat komunikasi dengan masyarakat.
Secara garis besar, keutamaan penggunaan konsep akuntansi lingkungan bagi perusahaan adalah kemampuan untuk meminimalisasi persoalan-persoalan lingkungan yang dihadapinya. Tujuanny adalah meningkatkan efisiensi pengelolaan lingkungan dengan melakukan penilaian kegiatan lingkungan dari sudut pandang biaya (environmental costs) dan manfaat atau efek (economic benefit). Akuntansi lingkungan diterapkan oleh berbagai perusahaan untuk menghasilkan penilaian kuantitatif tentang biaya dan dampak perlindungan lingkungan (environmental protection). Ada beberapa perusahaan jasa yang menawarkan jasa mereka untuk menyusun panduan akuntansi lingkunga bagi perusahaan-perusahaan besar.
Misalnya, perusahaan elektronik jepang Fujitsu menyewa jasa perusahaan konsultasi akuntan untuk menyusun panduan akuntansi lingkungan sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh Kementrian lingkungan hidup Jepang. Namun mereka menambahkan beberapa item-item baru dengan tujuan untuk mendapatkan akuntansi lingkungan hidup yang lebih efisien.
Ada beberapa panduan yang diharapkan mampu menjamin pengungkapan informasi yang diambil ketika mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan dari stakeholders guna mencapai keberhasilan dalam penerapan akuntansi lingkungan bagi perusahaan-perusahaan, yaitu:
1. Manajemen perusahaan perlu memperhatikan adanya kesesuaian antara evaliuasi yang dibuat perusahaan terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan.
2. Manajemen perusahaan perlu menentukan apa yang menjadi target perusahaan dengan cara mengidentifikasi factor-faktor utama yang berdampak pada lingkungan perusahaan serta menyusun suatu perencanaan untuk mengurangi dampak lingkungan.
3. Manajemen perusahaan memilih alat ukur yang sesuai dalam menentukan persoalan lingkungan.
4. Melakukan penilaian administrasi untuk menetapkan target dimasing-masing segmen.
5. Menghasilkan segmen akuntansi untuk mengukur masing-masing divisi perusahaan.
6. Melakukan telaah kinerja. Pada tahap ini diharapkan diharapkan dapat menghasilkan segmen akuntansi yang dapat mendukung prestasi manajemen lingkungan dimasing-masing divisi.

b. Fungsi dan Peran Akuntansi Manajemen Lingkungan
Pentingnya penggunaan akuntansi lingkungan bagi perusahaan atau organisasi lainnya dijelaskan dalam fungsi dan peran akuntansi lingkungan. Fungsi dan peran ini dibagi kedalam dua bentuk. Fungsi pertama disebut dengan fungsi internal dan fungsi kedua disebut fungsi eksternal.
1. Fungsi Internal
Fungsi internal merupakan fungsi yang berkaitan denga pihak internal perusahaan sendiri. Pihak internal adalah pihak yang menyelenggarakan usaha, seperti rumah tangga konsumen dan rumah tangga produksi maupun jasa lainnya. Adapun yang menjadi aktor dan factor dominan pada fungsi internal ini adalah pimpinan perusahaan. Sebagaimana halnya denga system informasi lingkungan perusahaan, fungsi internal memungkinkan untuk mengatur biaya konservasi lingkungan dan menganalisis biaya dari kegiatan-kegiatan konservasi lingkungan yang efektiv dan efisien serta sesuai dengan pengambilan keputusan. Dalam fungsi internal ini diharapkanakuntansi lingkungan berfungsi sebagai alat manajemen bisnis yang dapat digunakan oleh manajer ketika berhubungan dengan unit-unit bisnis.

2. Fungsi Eksternal
Fungsi eksternal merupakan fungsi yang berkaitan denga aspek pelaporan keuangan. SFAC No.1 menjelaskan bahwa pelaporan keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan kreditor, dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.
Fungsi eksternal memberi kewenangan bagi perusahaan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan stakeholders, seperti pelanggaran, rekan bisnis, investor, penduduk lokan maupun bagian administrasi. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik atas pemakaian sumber ekonomi yang dipercayakan kepadanya. Diharapkan dengan publikasi hasil akuntansi lingkungan akan berfungsi dan berarti bagi perusahaan-perusahaan dalam memenuhi pertanggungjawaban serta transparansi mereka bagi para stakeholders yang secara simultan sangat berarti untuk kepastian evaluasi dari kegiatan konservasi lingkungan.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi lingkungan dapat mendukung akuntansi pendapatan, akuntansi keuangan maupun bisnis internal akuntansi manajerial. Akuntansi lingkungan membantu perusahaan-perusahaan dan organisasi lainnya menaikkan kepercayaan dan keyakinan mereka sehubungan dengan penilaian yang lebih adil. Akuntansi lingkungan menjadi sanagat penting untuk dipertimbangkan dengan sebaik mungkin karena akuntansi lingkungan merupakan bagian atau sub bagian akuntansi. Akuntansi lingkungan juga merupakan suatu bidang yang terus berkembang dalam mengidentifikasi pengukuran-pengukuran dan mengomunikasikan biaya-biaya aktulal perusahaan atau dampak potensial lingkungannya.

B. Saran
Dari pembahasan dan kesimpulan diatas dapat kita ketahui bahwa akuntansi lingkungan saat ini memang sedang menjadi perhatian perusahaan-perusahaan maupun organisasi. Hal ini sejalan dengan kondisi lingkungan saat ini yang semakin hari semakin memburuk karena ulah manusia. Oleh karena itu, perusahaan maupun organisasi membuat konsep akuntansi lingkungan demi menjaga dan melestarikan lingkungan. Dengan kondisi yang seperti itu, ada baiknya kita mempelajari lebih mendalam mengenai akuntansi lingkungan sehingga kita dapat mengambil langkah yang tepat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan bersamaan dengan lancarnya usaha yang sedang kita jalankan.

V. DAFTAR PUSTAKA
Ikhsan, Arfan. Akuntansi Manajemen Lingkungan cetakan pertama. 2009: Penerbit Graha Ilmu, Jogyakarta

Tinggalkan komentar