Judul : Perkembangan Bisnis Waralaba di Indonesia
Topik : Kewirausahaaan dan Usaha Kecil
I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan berbagai brand makanan fast food, diantaranya dengan nama Kentucky Fried Chicken (KFC), Mc Donald, dan sebagainya. Selain bisnis di bidang makanan, waralaba juga bisa di praktikan di bidang ritel, pendidikan, jasa, dan lain-lain.
Dalam melaksanakan usaha waralaba, bisa dikatakan lebih mudah dibanding jika memulai dengan usaha yang benar-benar baru, karena, dalam produk yang ditawarkan sudah dikenal konsumen dan akan lebih mudah dalam pemasarannya.
Selain dari kelebihan usaha waralaba diatas, akan saya jelaskan pada bab pembahasan
2. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada jurnal ini adalah:
1. Bagaimana perkembangan usaha waralaba di Indonesia?
2. Apa saja kentungan berbisnis waralaba?
3. TUJUAN
Pada penulisan yang ketiga ini, akan dibahas mengenai usaha waralaba, dan apa saja keuntungan yang akan didapat dari buerbisnis ini.
II. LANDASAN TEORI
1. Perkembangan usaha waralaba di Indonesia
Usaha waralaba pertama kali di pelopori oleh pengusaha-pengusaha asal Amerika. Mereka memberi hak kepada mitra bisnisnya, misalnya di Indonesia untuk menjual dan mendistribusikan produk-produk Amerika di Indonesia.
Definisi waralaba (franchise) menurut Hisrich-Peters (1995:513) adalah pelimpahan dari pabrikan atau distributor suatu produk atau jasa yang diberikan kepada agen-agen local atau pengecer dengan dengan membayar sejumlah royalty.
Kemudian seorang Professor of Franchising at the University of Nebraska Robert T. Justis, berpendapat bahwa franchising merupakan sebuah peluang bisnis dimana pemilik, produsen atau distributor sebagai franchisor dari barang dan jasa atau merek tertentu memberi hak kepada individu atau franchising untuk menjadi agen local dari barang dan jasa sebagai imbalannya menerima pembayaran atau royalty yang telah ditetapkan.
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulakan bahwa usaha waralaba (franchising) merupakan suatu kerja sama bisnis yang dilakukan antara franchisor atau orang yang memberikan franchising dengan frinchisee atau orang yang menerima franchising yang didalamnya terdapat suatu perjanjian dan keduanya akan saling diuntungkan.
III. PEMBAHASAN
1. PERKEMBANGAN USAHA WARALABA DI INDONESIA
Usaha waralaba dimulai dengan apa yang disebut Product Franchise (Waralaba Produk), yang lebih merupakan usaha keagenan seperti keagenan Mesin jahit Singer, Keagenan Sepatu Bata, dan sejenisnya. Pada perkembangan selanjutnya, waralaba produk ini kemudian popular melalui Business Format Franchising (Sistem Waralaba Format Usaha), seperti Restoran Kentucky Fried Chicken, Mc Donald, Es Teller 77, Ace Hardware, Continent Hypermarket, Ray White Property, Ziebart, dan sebagainya.
Dalam memulai bisnis franchising, tentunya aka nada yang disebut sebagai konrtak Franchising atau disebut license agreement atau frinchise contract. Merek dagang merupaka asset paling berharga bagi franchisor, oleh sebab itu factor-faktor bentuk bangunan dan disain yang spesifik, disain perabot dan perlengkapan serta formula dan resep-resep makanan yang dirahasiakan merupakan bagian terpenting tetap menjadi milik franchisor. Asset tersebut haak paten bagi franchisor.
Di Indonesia, system waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-anyaitu dengan dimulainya sestem pembelian lisensi plus,yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya.
Sekarang ini telah banyak bisnis dengan sistem waralaba yand ada di Indonesia, mulai dari franchising asing, sampai franchising dari Indonesia.
Walaupun bisnis franchising lebih banyak dalam bidang makanan (fast food), sebenarnya ada juga bisnis franchising yang bergerak dalam bidang ritel, pendidikan.
Franchise dalam bidang ritel contohnya, Alfamart, Indomaret, Yomart, dll.
Franchise dalam bidang pendidikan contohnya Bimbel Primagama, English First (EF), dan sebagainya.
2. KEUNTUNGAN USAHA WARALABA
Dalam memulai usaha franchise pastinya kita dihadapkan oleh berbagai pertanyaan. Salah satunya adalah apa saja keuntungan yang didapat dengan berbisnis franchising? Yang pasti, dengan kita memilih bisnis franchising risiko yang ditanggung tidak terlalu besar, seperti kita memulai usaha baru yang dimulai dari awal. Berikut ini merupakan keuntungan-keuntungan dari berbisnis franchising:
1. Produk yang ditawarkan telah memasuki pasaran yang luas dan diterima oleh umum.
2. Franchising tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk memperkenalkan kredibilitasi perusahaan induknya.
3. Keahlian manajemen karena pengalaman sudah lama dari franchisor dia dapat memberikan bantuan kepada franchisee. Dapat diberikan pelatihan-pelatihan dalam bidam akunting, manajemen personalia, marketing dan produksa.
4. Kelengkapan modal ini mencakup fasilitas perlengkapan, tata letak, kontrol persediaan dan sebagainya.
5. Pengetahuan tentang pasar. Karena pengetahuan tentang pasar sudah begitu tinggi maka dengan mudah dilakukan perencanaan secara detail untuk menghadapi pasar local. Hal ini sangat penting karena pasar regional atau pasar lokal ada kesamaan dan ada juga perbedaan. Masalah persaingan, media promosi, selera masyarakat perlu diperhatikan. Untuk mengatasi hal ini maka franchisor dapat memmberikan nasihat dan bantuan untuk memecahkan segala masalah yang dijumpai.
6. Pengawasan. Satu hal dihadapi oleh wirausaha pada permulaan berbisnis adalah menjaga kualitas produksi dan layanan.franchisor akan memberikan nasihat-nasihat dalam bidang pengawasan ini.
Sebagai kesimpulan dari uraian di atas ialah umumnya waralaba dibedakan menurut tiga karakteristik:
1. Pemberi waralaba memiliki merek dagang atau jasa dan memberi lisensi kepada pawaralaba dengan imbalan royalti.
2. Pewaralaba diharuskan membayar kewajiban untuk menjadi bagian sistem tersebut. Kewajiban ini merupakan sebagian kecil modal awal yang harus dikeluarkan pewaralaba.
3. Pemberi waralaba (franchisor) menyediakan suatu system pemasaran dan system operasi untuk menjalankan kegiatan bisnis. misalnya Mc Donald mengharuskan pewaralabanya mengikuti “Universitas Hamburger” di Illionis salama tiga minggu untuk belajar bagaimana cara nengelola bisnis dan menerima instruksi prosedua yang harus diikuti dalam melaksanakan bisnis.
IV. SIMPULAN DAN SARAN
Dengan berbagai pembahasan diatas, tentunya akan lebih banyak kemudahan yang akan didapat dalam berbisnis franchising.
V. DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari,2011, KEWIRAUSAHAAN
Fuad.M , Handayani christina , Nurlela , Sugiarto , Paulus, 2000, PENGANTAR BISNIS